Perjalanan ini amat melelahkan
terasing dari kebahagiaan
yang kurasa hanya ruang hampa
di penuhi dengan kerinduan
ku terpa semua badai
ku tepikan semua sepiku
yang aku ingat hanya kata-katanya
yang selalu menjagaku sedari kecil
terima kasih untukmu Ibu
kasih sayangmu mengalir dalam darahku
terima kasih untukmu Ayah
pelajaranmu berdetak dalam jantungku
Ibu..
Ayah..
semua kasih sayangmu menenangkan langkahku
membuatku tegar digelapnya lorongku
Merindukanmu
kamu selalu hadirkan senyuman diwajahku
kamu selalu hadirkan tawa canda
dihidupku
dan kamu selalu memberikan cahaya
pelangi dihidupku
namun kamu yang sekarang tak lagi
seperti dulu
kamu yang berubah?
ataukah hanya perasaanku saja?
aku bingung dengan perasaan ini
disaat aku mulai acuh denganmu
kamu seakan menarik aku ke dalam
pelukanmu
namun disaat aku perhatian denganmu
kamu seakan menghempaskanku begitu saja
kamu begitu acuh kepadaku
dan seakan tak mengharapkanku lagi
apa yang aku perbuat selalu salah di
matamu
apakah tak ada perasaan lagi
terhadapku?
apakah tak ada kesempatan lagi untuk
kamu menyayangiku lagi?
aku menginginkan kamu yang dulu
aku merindukan kamu yang dulu
aku menyayangi kamu yang dulu
Cinta Tak Harus Memiliki
Cinta itu indah seperti merpati putih yang indah dan bersih.
Semuanya harus di dasari kejujuran dan kepercayaan, itu akan menjadi cinta yang
putih. Tapi kebanyakan orang yang aku kenal, mereka merasakan indahnya cinta di
awal saja pada akhirnya menyakitkan. Apa kisahku dengan kekasihku Dika akan
seperti mereka..?
“Ki….” seru seorang laki laki berparas tampan mendekatiku
“Dika…ada apa?” Jawabku
”Gak ada apa-apa, aku ke sini karna aku kangen kamu”
ucapnya
“Baru kemarin malam kita ketemu sekarang udah kangen”
ucapku seraya duduk dibangku sebuah taman. Yap tadi dia menemuiku di taman
kecil dekat rumahnya.
“Gak apa lah, kamu itu bagiku beda dari cewek yang lain”
ucapnya
Oh ya kenalin namaku Kiki Putri Adelia, yang memanggil aku
tadi adalah Andika Dewanto kekasihku. Kita sudah menjalin hubungan selama hampir 1
tahun. Awalnya aku sudah menutup pintu hatiku rapat-rapat untuk laki-laki tapi
pada akhirnya Dika lah yang bisa meluluhkan hatiku. Aku sudah menyuruhnya untuk
mencari yang lebih cantik dan baik dariku. Tapi dia tidak peduli penampilanku
berbeda dari gadis lain. Baginya aku gadis yang sempurna, memiliki ciri khas
tersendiri.
“Dik, apa kamu gak menyesal punyai pacar kayak aku”
ucapku
“Kenapa aku harus menyesal Ki?” Serunya
“Aku kan cewek biasa Dika dan banyak cewek lain yang lebih cantik
dan baik dariku yang menyukaimu, kenapa kamu memilih aku?” Tanyaku pada
Dika
“Aku gak melihat dari fisik kamu tapi aku melihat dari
hati kamu dan kamu beda dari yang lain, aku gak akan menyesal memilih kamu.
Kamu cuek tapi perhatian, itu yang aku suka dari kamu” jelasnya
“Makasih Dik” jawabku tersenyum
Dika mendekapku erat di tubuhnya. Entah kenapa jika aku
bersamanya hatiku merasa tenang dan hangat. Dika laki-laki yang sangat baik dan
bisa menjaga perasaanku.
* * *
@home
“Pesek..hari ini kamu gak keluar sama dika?” Tanya bang Angga.
“Berhenti memanggilku pesek!! Engga, dia ada urusan yang gak bisa di tinggal” jawabku
“Hehe maaf sayang bercanda doang :D ya udah kita jalan-jalan
yuk, udah lama kita gak keluar bareng, gue traktir deh :)” ucap bang Angga
“Bener banget tuh, ya udah ayo” ucapku semangat
"Kamu ini paling semangat ya kalau ada yang gratisan :p
" ledek bang Angga
"Hehehehe :D" aku hanya cengengesan
Itu tadi sepupuku namanya Mohammad Angga Riski yang biasa ku
panggil bang Angga. Dia sepupu yang paling dekat denganku. Dia sangat baik,
sayang padaku dan juga dia perhatian sekali denganku. Apapun yang kuminta pasti
akan dia turuti. Dia begitu sayang padaku karena sebenarnya dia ingin punya
seorang adik perempuan.
* * *
“Pesek.. Gimana hubungan loe selama ini sama Dika?” Tanya bang
Angga saat kita sedang berjalan didalam mall
“Terus aja manggil pesek!! Baik-baik aja” jawabku yang sedikit jutek
“Hehe :D syukurlah kalau begitu” ucapnya
“Tapi aku takut bang” ucapku sedih
“Takut kenapa?” Tanyanya seraya memberhentikan langkahnya
“Abang tau sendirikan bang kalau Dika itu banyak di sukai
sama cewek yang lebih cantik dari aku apalagi dia kan dulunya juga playboy”
jelasku seraya melangkahkan kakiku kembali
“Kamu gak usah takut sayang, kamu harus percaya sama Dika
kalau dia gak akan berpaling dari kamu” ucapnya
“Ya, aku akan percaya sama dia. Makasih ya bang, abang udah
buat hatiku sedikit tenang” jawabku
“:)” bang Angga hanya membalas dengan senyuman. Dan kami jalan-jalan :)
Dika dan bang Angga adalah orang yang penting bagiku.Tanpa
bang Angga aku tak akan bisa menjadi seperti ini. Dia selalu menghiburku dan
menemaniku saat aku sedih. Dan Dika yang sudah merubahku jauh lebih baik, meski
fisikku tak seindah dengan gadis-gadis cantik lainnya tapi dia berusaha
membimbingku menjadi yang lebih baik.
“Ki.. Lusa pihak kampus mengadakan study tour buat mahasiswa/i baru” ucap Dika saat kami sedang duduk-duduk di taman kecil dekat rumahnya
“Jadi kamu bakal tinggalin aku” ucapku sedikit bersedih
“Engga kok, aku kan cuma 3 minggu aja, kamu tenang aja”
serunya
“Yaudah gpp, aku bisa gerti” ucapku
What? Study tour? Apa mantan Dika ikut juga? Pasti mereka
akan sering bersama secara kan mantannya juga satu kampus dengannya walaupun
beda jurusan tapi masih satu fakultas. Apa dika bisa pegang janjinya? Ya aku harus percaya padanya.
* * *
"Dika bantuin aku dong" goda seorang gadis
#dasarcewekgenit
"Bantuin apa?" Tanya dika
“Aaah dika sayang bantuin aku buat ngisi hatiku ini” ucap
fira #sumpah ini cewek ganjen abis :@
“Apa maksud kamu, aku ga bisa” jawab Dika
Gadis itu namanya Fira. Fira itu mantan Dika yang ngejar-ngejar Dika terus, padahal Dika
sudah berkali kali menghindar darinya tapi dia masih mengejarnya terus. Dika
memutuskan Fira karna tak suka dengan sifat Fira yang manja dan kecentilan.
Kiki mengetahui bahwa ada cewek yang sedang mendekati Dika kekasihnya itu yang
tak lain adalah mantannya. Dan dia sempat berdebat via sms.
* * *
#Tiga minggu kemudian
Malam ini sangat cerah, apakah hatiku akan secerah malam
ini? Malam ini aku sedang berada di kota semen ini ya aku sedang libur
semester dua minggu jadi aku akan tinggal disini selama liburan. Biasanya aku
ke kota ini hanya hari sabtu saja. Malam ini aku dan bang Angga akan main
kerumah Dika, karna Dika bilang dia udah pulang dari study tournya, sebenarnya rumah bang Angga dan Dika jaraknya tak jauh jadi kita
jalan kaki.
“Heh pesek! loe itu dari tadi makan mulu tambah gendut nyaho loh” omel bang Angga
“Terus aja manggil pesek, terusin dah terusin” jawabku
sambil memanyunkan bibirku
"Hahaha lucu banget kalau lagi manyun gini, udah ah
jangan ngemil mulu" ucap bang Angga sambil merebut snack yang aku makan
"Biarin :p" ucapku sambil merebut snack ku kembali
Tak terasa kita sudah berada di rumah Dika. Aku dan bang
Angga segera masuk kerumah Dika, kita sudah biasa keluar masuk rumah Dika
ataupun rumah bang Angga karena keluarga bang Angga dengan keluarga Dika sudah
kenal dekat. Aku dan bang Angga segera masuk lewat lorong samping rumah Dika
yang langsung menuju taman belakang rumah Dika.
Aku yang sedang asik ngemil dan bang Angga yang berada
disampingku dikagetkan dengan dua orang yang sedang duduk di gazebo belakang
rumah Dika. Aku memberhentikan aksi ngemilku dan memicingkan mataku untuk
melihat siapa mereka karna disana hanya sedikit ada cahaya yang menerangi
apalagi sekarang malam hari. Aku sangat kaget sekali dengan apa yang aku lihat
barusan. Snack yang aku bawa pun jatuh ketanah dan bang Angga segera membekap
mulutku agar tak mengeluarkan suara. Seketika itu air mataku meluncur membasahi
pipiku.
Aku tak kuasa lagi menahan air mata ini yang terus menerus
keluar dan membasahi pipiku. Aku segera berlari dari situ dan sebelum aku jauh
berlari aku mendengar teriakan bang Angga yang cukup keras "TEGA LOE
DIK" Sontak itu membuat Dika dan Fira berhenti berrciuman.
Ya orang yang aku liat tadi Dika dan Fira dan yang paling mengejutkan lagi
mereka sedang 'berciuman'. Aku berlari dengan sedikit gontai menuju rumah dan langsung
masuk kamarku juga mengunci pintu kamar.
'Braaaakkkk'
Suara pintu kamar yang kututup dengan kencang. Mbak Anggi
(Kakak Angga) yang sedang menonton tv pun terkejut mendengar suara pintu
kamarku yang kututup dengan kencang.
"Hiks..hiks..hiks..tega banget dia sama aku"
ucapku terisak
"Aaaaarghh aku benci Dikaaaaaaaa" ucapku sedikit
berteriak
Tok..tok..tok..
"Dek buka pintunya dek" ucap bang Angga. Namun aku hanya diam
"Ki buka pintunya Ki aku mau bicara sama kamu"
pinta Dika. Aku diam untuk yang kedua kalinya
"Ki please buka pintunya aku mau jelasin semuanya sama
kamu" ucap Dika
Aku masih tetap diam. Aku tak tau lagi mau bicara apa, aku
hanya bisa menangis, menangis dan menangis aku gak perduli lagi mereka
menganggapku cengeng. Ini adalah pertama kalinya aku menangis karna seorang
cowok.
"Kiki aku mohon buka pintunya aku mau jelasin sama kamu
Ki" pinta Dika lagi
"Udahlah Dik, lebih baik loe pulang aja karna dia udah
gak mau ketemu loe lagi" ucap bang Angga sedikit membentak
"Oke gue akan pulang mungkin Kiki udah gak mau ketemu
gue lagi" ucap Dika lesu seraya berjalan keluar dan pulang
#Tiga hari kemudian
Aku yang mengurung diri dikamar selama tiga hari hanya bisa
memandang langit yang mendung semendung hatiku melalui jendela kamarku. Bang
Angga dan mbak Anggi angkat tangan menghadapi sikapku yang selama tiga hari tak
mau makan dan mengurung diri di kamar. Sebenarnya selama tiga hari ini Dika
selalu datang untuk meminta maaf denganku namun aku mengacuhkannya.
'Braaaaaakkkkk'
Suara pintu kamar yang di dobrak bang Angga
"Hah.. :o" Bang Angga dan Mbak Anggi cengo melihat
kamarku yang sudah seperti kapal pecah.
"Apa?" Ucapku ketus tanpa menoleh ke mereka
"Ini kamar apa kapal pecah dek?" Tanya Mbak Anggi
masih dengan memperhatikan kamarku
"Heh...marah sih marah tapi boneka dari Dini (pacar
angga) yang loe pinjem gak usah loe sobek gitu" omel bang Angga
"Maaf" ucapku cuek
"Enak banget loe ngomong maaf doang" marah bang
Angga sambil menjewer telingaku
"Aw..aw..aw..atit bang" ucapku
"Atit..atit.. Bahasa apaan tuh?" Ucap bang Angga
"Bahasa korea bang" ucapku polos
"Hahaha ada-ada aja kamu dek" ucap mbak Anggi seraya
berjalan keluar kamar dan aku mengekorinya
"Eh..eh..kok pada pergi gitu aja" teriak bang
Angga berlari mengejarku keluar kamar
@ruang tengah
Ya setelah tiga hari ngurung diri dikamar aku yang merasa
sudah lapar akhirnya makan juga, untung aja tadi mbak Anggi masak makanan jadi
aku bisa makan sepuasnya sekarang. Hehehe...
"Heh makan mulu loe" ucap seseorang mengagetkanku.
Siapa lagi kalau bukan bang Angga
"Sumpah laper banget" ucapku enteng
"Hahaha..lagian sok-sokan gak makan" ledek bang Angga
disertai tawanya
"Udah deh ngga gak usah ngeledekin adeknya" sambar
mbak Dini yang tiba-tiba duduk disebelahku
" Wleeeeekk :p " aku menjulurkan lidahku ke bang
Angga bermaksud meledek
Beberapa menit kemudian aku selesai makan dan asik menonton
tv dengan makan coklat walaupun mataku masih sembab akibat menangis terus.
Tiba-tiba aku dikejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba
duduk disampingku dan langsung menggenggam tanganku. Aku langsung menoleh
kearahnya dan setelah tau siapa yang datang aku segera berlari keluar
meninggalkan dia.
* * *
Dika berlari menghampiriku yang sejak tadi berlari terus tak
menghiraukan panggilannya. Aku berlari menuju taman kecil yang biasa aku
datangi. Aahh bodoh sekali diriku kenapa aku malah ketaman jelas aja dia akan
menemukanku disini, taman ini kan dekat rumahnya.
“Kiki tunggu, aku bisa jelasin semuanya” ujar Dika
Ya akhirnya Dika berhasil meraih tanganku yang sedari tadi
dia ada di belakangku. Apa yang mau dijelasin sama dia. Apa dia memintaku agar
aku memaafkan cewek kegatelan itu dan dia. Tapi aku gak bisa memafkan mereka
lagi karna cewek kegatelan itu dan juga Dika sudah membuat sakit hati yang amat
sangat dalam.
“Udahlah Dik, aku rela kamu sama dia, aku rela melepasmu
dan aku akan lupakan kamu begitu juga kamu”ucapku dengan berderai air mata.
“Aku sama dia gak ada apa-apa ki, tolong kamu jangan berkata
seperti itu”ucapnya memohon
“Aku tau sekarang kalian belum ada hubungan apa-apa tapi
sebentar lagi pasti kalian akan balikan lagi, hatiku udah sakit Dik lebih baik
kamu selingkuhin aku daripada aku melihatmu seperti kemarin" jelasku
terisak
“Aku sayang kamu ki dan gak ada yang bisa gantiin kamu dihatiku” ujarnya
“Lebih baik kita akhiri aja hubungan ini, makasih selama
ini kamu udah ngisi hari-hariku jadi lebih berwarna dan lupakan aku Dik” ucapku sok tegar
“Tapi ki...” belum selesai bicara perkataanya aku potong dan
saat itu tak terasa air mataku menetes semakin deras.
“Aku mohon kamu bisa menerimanya” ucapku seraya pergi dari
hadapannya
Aku pergi meninggalkan Dika seorang diri disana. Air mata
menemani di kesedihanku. Aku yang dikenal sebagai cewek yang tegar akhirnya
sekarang lemah menjadi cewek yang cengeng karna cowok. Siang sampai malam aku terus menangis. Aku ingin melupakan
Dika tapi tidak bisa, kenangan bersamanya yang indah membuatku sulit untuk
melupakannya. Biarkan kenangan itu tetap menjadi kenangan. Hingga sekarang aku dan Dika tetap berteman baik :)
~ THE END ~
KELLY CLARKSON - Because Of You
I will not make the same mistakes that you did
I will not let myself
Cause my heart so much misery
I will not break the way you did,
You fell so hard
I've learned the hard way
To never let it get that far
Because of you
I never stray too far from the sidewalk
Because of you
I learned to play on the safe side so I don't get hurt
Because of you
I find it hard to trust not only me, but everyone around me
Because of you
I am afraid
I lose my way
And it's not too long before you point it out
I cannot cry
Because I know that's weakness in your eyes
I'm forced to fake
A smile, a laugh everyday of my life
My heart can't possibly break
When it wasn't even whole to start with
Because of you
I never stray too far from the sidewalk
Because of you
I learned to play on the safe side so I don't get hurt
Because of you
I find it hard to trust not only me, but everyone around me
Because of you
I am afraid
I watched you die
I heard you cry every night in your sleep
I was so young
You should have known better than to lean on me
You never thought of anyone else
You just saw your pain
And now I cry in the middle of the night
For the same damn thing
Because of you
I never stray too far from the sidewalk
Because of you
I learned to play on the safe side so I don't get hurt
Because of you
I try my hardest just to forget everything
Because of you
I don't know how to let anyone else in
Because of you
I'm ashamed of my life because it's empty
Because of you
I am afraid
Because of you
Because of you